Jumat, 15 Februari 2013

Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Cara Menghilangkan Jerawat Secara Alami

Guys! Mungkin diantara kalian ada yang bermasalah dengan jerawat. Terutama di umur kita yang sedang menginjak masa pubertas. Nah! Mungkin kalian bingung dan bertanya-tanya begaimana cara menghilangkan jerawat? Apakah jerawat dapat dihilangkan secara alami? Jawabannya mungkin. Berikut ini beberapa cara untuk menghilangka jerawat secara alami:
1.    Cuci muka 2 kali sehari
Dengan mencuci muka kita dua kali dalam sehari ternyata dapat mengurangi minak berlebih dalam wajah. Apabila muka tidak dicuci, maka bakteri di muka kita akan semakin tumbuh subur. Saat kita membesihkan muka, jangan penah menggosokan secara berlebihan. Karena  hal tersebut malah membuat produksi kelenjar minyak pada wajah kita meningkat. Cucilah wajah anda menggunakan sabun yang sesuai dengan jenis kulit anda. 

2.    Bersihkan wajah
Jangan  biarkan wajah anda berdebu atau berminyak. Karena minyak dan debu merupakan media yang baik untuk bakteri bemukim. Selain itu, keringkan wajah anda sehabis mencuci muka atau mandi. Sebab bakteri kuga menyukai tempat lembab dan hangat. Dan pastikan wajah anda bersih dari kosmetik atau kotoran sebelum tidur

3.    Banyak minum air putih
Tahukah kamu jika hampir 70% bagian dari tubuh kita adalah air. Nah! Apabila kita meminum air minimal 2 Liter dalam sehari maka hal itu dapat mengurangi kandungan minyak dalam tubuh. Dan sekaligus sebagai penjaga kebugaran.

4.    Gunakan pelembab
Sekarang banyak ditemukan berbagai macam pelembab, dengan berbagai macam mark dan kandungan. Sebelum anda menggunakan pelembab, alangkah baiknya jika anda mengetahui jenis kulit anda. Pada jenis kulit kering, disarankan menggunakan pelembab berbentuk krim. Sedangkan untuk kulit berminyak dapat menggunakan pelembab berbentuk lotion.

5.    Makan sayuran dan buah
Tahukah anda jika sayuran dan buah memiliki kandungan vitamin yang tinggi? Jika kalian ingin mengurangi atau mencegah timbulnya jerawat pada wajah. Sebaiknya kalian memakan sayuran atau buah yang banyak mengandung vitamin E. Karena ternyata  vitamin E dapat menjaga kesehatan kulit kita. Sehingga apabila kulit wajah kita sehat, dijamin jerawat tidak akan mampir di kulit wajah kita.

6.    Pola makan dan istirahat
Ternyata selain menjaga dari luar, makanan yang kita makan juga berpengaruh bagi kesehatan kulit wajah kita loh. Apabila kita makan makanan berminyak, maka bisa jadi wajah kita juga akan ikut berminyak. Namun jika kalian makan makanan yang sehat dan rendah kalori (minyak), wajah kalian juga akan sehat dan terbebas dari minyak. Selain makanan, pola tidur (istirahat) juga berpengaruh. Karena saat kita tidur, kulit kita akan beregenerasi dan membuang racun-racun berbahaya. Sehingga saat kita bangun kulit kita akan kembali segar.


  

10 Zat Kimia Berbahaya dalam Shampoo

Mungkin diantara kalian adalah orang-orang selalu memperhatikan penampilan. Terutama untuk urusan rambut. Nah! Salah satu perawatanya adalah dengan menggunakan shampoo maupun kondisionernya. Tahukah kamu jika selama ini terdapat bahan-bahan atau zat-zat kimia berbahaya yang dapat memicu kanker. Berikut ini 10 zat-zat kimia berbahaya yang terkandung dalam shampoo:
1.    Sodium Lauryl atau Laureth Sulfate
Bahan yang satu ini sering digunakan sebagai salah satu bahan yang terkandungan dalam deterjen dan bahan pembersih di industri.
2.    Formaldehyde
Bahan kimia yang satu ini ternyata bisa menyebabkan alergi, sakit kepala dan kelelahan. Selain itu, zat berbahaya ini juga dapat melemahkan sistem kekebalan tubuh kita.
3.    Parabens
Kandungan parabens dalam shampoo ternyata dapat mempengaruhi tingkat hormone estrogen. Sehingga dapat menyebabkan ketidakseimbangan dalam metabolisme hormon.
4.    Isopropyl Alcohol
Merupakan salah satu bahan pelarut yang sering ditemukan dalam larutan pewarna rambut dan lotion badan. Jika bahn ini terhirup secara berlebihan, maka zat kimia ini dapat mengakibatkan sakit kepala, pusing, maupun mual.
5.    Propylene Glycol
Biasa digunakan sebagai bahan dasar pembuatan shampo dan kondisioner rambut. Zat  kimia ini bisa dengan mudah menembus kulit kepala dan menyerap protein-protein di dalamnya. Dan sebagai akibatnya, kulit kepala menjadi semacam kendur dan lunak.
6.    Sodium Lauryl Sulphate (SLS) & Sodium Laureth Sulphate(SLES)
Dua jenis zat kimia ini umumnya digunakan untuk pembuatan kondisioner rambut. Kedua zat ini dapat membatasi atau menghambat pertumbuhan rambut dan menyebabkan kerontokan. Sodium Lauryl Sulphate (SLS) ternyata juga dapat mengakibatkan katarak pada mata ketika terserap oleh kulit kepala. Meskipun tanpa adanya kontak langsung dengan mata.
7.    Formaldehida
Bahan yang satu ini dikenal sebagai urea doazolidinyl, urea imidazolidinyl, dan quarternium-15.  Diketahui merupakan  bahan yang biasa digunakan untuk pembalseman.
8.    FD & C Colour Pigments
Bahan pewarna dalam shampo ini ternyata dapat menyebabkan iritasi pada kulit kepala. Bahkan diketahui salah satu akibatnya hingga menyebabkan masalah pada saraf.
9.    DEA (diethanolamine), MEA (momoethanolamine) TEA (triethanolamine)
Seringkali kita temukan dalam shampoo sebagai salah satu bahan penyusunya. Dan ternyata diketahui merupakan salah satu bahan yang dapat memicu munculnya kanker.
10.    Dietanolamina
  Nah! Bahan yang satu ini merupakan bahan yang tergolong berbahaya dalam penggunaanya bagi tubuh kita. Karena ternyata ketika bahan kimia ini bergabung dengan bahan kimia lain untuk perawatan rambut atau shampoo .Dietanolamina dapat membentuk karsinogenik yang menyebabkan kanker. Karsinogen bersifat mengendap dan merusak, terutama untuk organ paru-paru. Kondisi seperti ini disebabkan oleh karsinogen. Zat-zat karsinogen penyebabkan kanker, mengubah asam deoksiribonukleat (DNA) dalam sel-sel tubuh, sehingga hal ini dapat mengganggu proses-proses biologis.






Jumat, 01 Februari 2013

MENGENAL TOKOH - John Scott Haldane


John Scott Haldane (1860-1936)
Ahli fisiologi Inggris yang menemukan bahwa pernapasan dipengaruhi oleh konsentrasi karbon dioksida (CO2) di dalam otak, sebagai pusat pernapasan. Perkembangan metode tersebut dapat menentukan jumlah oksigen (O2) dan karbon dioksida (CO2) dalam darah.

MENGENAL TOKOH - Schack Augustus Krogh


Schack Augustus Krogh
Ahli fisiologi Belanda yang memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1920 dalam bidang fisiologi atau kedokteran. Ia memperagakan bagaimana pembuluh kapiler menyediakan oksigen (O2) ke jaringan tubuh. Oksigen (O2) melewati pembuluh kapiler dan membrane lainnya dengan cara difusi.

MENGENAL TOKOH - Walter Bradford Canon




Walter Bradford Canon (1871-1945)
Ia dilahirkan di Prairie du Chien, Wisconsin. Beliau mendapat gelar sarjana dan master dalam bidang kedokteran. Serta gelar professor di bidang fisiologi hewan dari Harvard University. Pada tahun 1896, ia melakukan penelitian tentang proses pencernaan makanan pada hewan. Menggunakan alat fluoroscope, ia dapat mempelajari bagaimana proses pencernaan itu terjadi. Dan menyimpulkan bahwa proses pencernaan dapat berhenti apabila hewan tersebut dalam keadaan stress. 

MENGENAL TOKOH - Philip Showalter Hench


Philip Showalter Hench (1896-1965)
Seorang ahli patologidai Amerika Serikat yang memenangkan hadiah Nobel pada tahun 1950 untuk penelitiannya dalam bidang fisiologi atau kedokteran. Beliau meneliti penyebab arthritis, rheumatoid, penyakit-penyakit pada persendian, dan penemu pengobatan berdasarkan hormone.

MENGENAL TOKOH - Albert Von Haller


Albert Von Haller (1708-1777)
Ahli anatomi dan fisiologi Swiss yang menemukan adanya perbedaan antara irritabilitas  dan sensitivitas. Haller mengemukakan bahwa irritabilitas adalah kemampuan untuk bekontraksi ketika disentuh dan dimiliki oleh sebagian besar jaringan hidup. Sedangkan sensitivitas adalah kemampuan bekontaksi yang lebih dikarenakan pengaruh dari sel saraf.

MENGENAL TOKOH - Jan Ingenhousz




Jan Ingenhousz (1730-1799)
Seorang doctor Belanda yang mengetahui bahwa tumbuhan mengambil karbon dioksida (CO2). Hal tersebut ia simpulkan dari hasil pekerjaan Stephen Hales. Dari percobaan-percobaan yang telah dilakukannnya, diketahui bahwa tumbuhan menyerap karbon dioksida (CO2) hanya jika terdapat cahaya. Temuan ini menunjukkan bahwa cahaya merupakan salah satu factor penting dalam kegiatan fotosintesis. Dalam keadaan gelap, tumbuhan mengeluarkan karbon dioksida (CO2) dan menyerap oksigen (O2).